Komponen-komponen pendidikan pada setiap lembaga pendidikan memiliki jalur aktivitas masing-masing guna mendukung eksistensi dan efektifitas proses pendidikan mencapai tujuan pendidikan yang ingin digapai. Bidang kurikulum mengatur segala hal yang berkenaan dengan kebijakan materi pelajaran, bidang kesiswaan menangani masalah kesiswaan secara universal, bidang sarana dan prasarana berkelut dalam hal yang berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan secara umum seperti alat peraga, gedung sekolah dan sebagainya.
Sama halnya dengan bidang humas pendidikan. Bidang tersebut juga memiliki skope tersendiri yang dikelola guna mencapai kesempurnaan proses pendidikan pada satuan pendidikan dan pendidikan secara universal lewat hubungannya dengan masyarakat dan lewat berbagai program yang direncanakannya seperti memberdayakan masyarakat sekitar dalam berbagai aspek kegiatan yang bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan harapan proses pendidikan pada lembaga mendapat dukungan yang penuh dan positif dari khalayak masyarakat sehingga mencapai mutu pendidikan yang sempurna.
Salah satunya dari hal di muka adalah rekrutmen terhadap masyarakat sekitar yang memiliki skill ektrakurikuler sebagai tenaga pengajar praktek, pelibatan masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pada satuan pendidikan, pemeransertaan masyarakat dalam kepanitiaan dalam suatu program satuan pendidikan serta juga hal yang sangat urgen pula adalah memberdayakan masyarakat lewat berbagai kegiatan seperti majlis-majlis ta’lim yang diadakan oleh lembaga pendidikan dan seterusnya sehingga hubungan antara lembaga dengan masyarakat benar-benar terasa kenyamanan dan keharmonisannya.
Ruang lingkup humas pendidikan pada sekolah meliputi beberapa hal berikut ini:
a). Kelompok orang tua santri baik secara perorangan maupun kelompok dalam wadah komite sekolah atau majlis sekolah dengan tujuan utama menyadarkan orang tua akan pentingnya peran serta.
b). Kelompok masyarakat luas (umum) lewat berbagai kegiatan dengan tujuan menunjukkan kemajuan yang telah dicapai sekolah sehingga mendapatkan kesan positif atau dalam istilah lainnya sebagai proses promosi.
c). Kelompok instansi (dunia usaha) lewat kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan tujuan mendapatkan umpan balik (feedback) terhadap relevansi program dengan kebutuhan dunia usaha, atau juga sebagai upaya guna meningkatkan akuntabilitas program sekolah.
Di samping itu, dalam konsep ruang lingkup humas pendidikan ada sebutan pelanggan yaitu pelanggan internal dan eksternal. Adapun pelanggan internal meliputi para guru, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi. Sedangkan pelanggan eksternal adalah siswa (primer), orang tua, pemerintah, dan masyarakat (sekunder), dan pemakai/penerima lulusan (tersier).
Sumber : http://kabar-pendidikan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar